Lebih dari Sekedar Pahlawan

Pendidikan merupakan salah satu cara dalam mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Bangsa Indonesia sendiri berusaha memberikan pendidikan yang memadai untuk putra putrinya dengan menjalankan program “ Wajib Belajar 9 Tahun”, memberikan bantuan dana operasional sekolah serta memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya duapuluh persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
Supaya siswa dapat mengerti isi buku yang mereka bawa saat ke sekolah, dibutuhkan seorang guru yang profesional. Profesionalisme seorang guru tidak diukur dari sudah berapa lama dia mengajar, sudah berapa banyak prestasi yang telah ia peroleh, tapi bagaimana cara dia mengajar sehingga memotivasi siswa untuk mendapatkan ilmu lebih banyak lagi. Sebagian siswa merasa tidak semangat dalam belajar karena ada rasa tidak nyaman dengan guru dan takut dengan sifat guru yang galak. Berarti guru sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
Seorang guru harus pandai-pandai mengontrol emosinya saat mengajar. Guru tidak boleh sembarangan meluapkan emosinya sehingga membuat siswa ketakutan dan tidak mau mengikuti pelajaran, tapi juga tidak boleh terlalu baik pada siswa karena siswa akan meremehkan pelajaran yang diampu guru tersebut. Guru juga manusia, kesabaran yang ia miliki ada batasannya. Kita sebagai siswa juga harus mendukung guru dalam mengajar dengan cara memperhatikan guru saat memberikan materi di depan kelas.
Kebanyakan siswa menginginkan sosok guru yang bisa membuat siswa dari tidak tahu menjadi tahu, dari bingung menjadi paham, dan dari sulit menjadi mudah. Semuanya tergantung pada guru itu sendiri. Jika seseorang menjadi guru karena ingin membagi ilmunya untuk mencerdaskan putra putri bangsa, tentu dia akan lebih sabar dalam menghadapi cobaan saat memberi ilmunya. Jika seseorang menjadi guru karena faktor pekerjaan untuk mencari uang, dia akan cepat marah dan stress melihat tingkah laku putra-putrinya.
Memang tidak mudah menemukan sosok guru yang bisa memotivasi siswa dalam mencari ilmu, guru yang meningkatkan semangat siswa dalam bersekolah, guru yang membuat siswa ingin mengikuti jejaknya menjadi seorang guru, guru yang membuat siswa menyukai pelajaran yang diberikan, guru yang menyadarkan siswa betapa bahagianya menjadi orang yang kaya ilmu pengetahuan.
Saya sendiri baru menemukan dua sosok guru yang saat menginspirasi hidup saya setelah belajar hampir duabelas tahun lamanya. Kedua guru tersebut mengajar bidang pelajaran yang sama yaitu matematika, tapi pada jenjang pendidikan yang berbeda. Bapak Maryono mengajar matematika untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedangkan Bapak Pratomo mengajar matematika untuk tingkat Sekolah Menengah Atas ( SMA). Saat mengajar kedua guru tersebut pernah menceritakan kehidupan masa lalu mereka yang penuh perjuangan dan sedikit kebahagiaan. Bapak Maryono saat anak-anak harus menjaga adik-adiknya yang masih bayi, memandikan mereka, mencuci baju, menghabiskan waktu malam di sawah dan tidur di sana, tidak mendapat kasih sayang yang cukup dari orangtuanya. Beliau tetap semangat dalam bersekolah dan akhirnya menjadi guru yang sangat dihormati murid-muridnya dan menjadi guru favorit bagi siswa SMP N 1 Prambanan Klaten. Bapak Pratomo sendiri sering menghabiskan masa anak-anaknya dengan belajar dan menghiraukan teman-temannya yang bermain dengan bahagianya. Kini perjuangannya membuahkan hasil. Beliau kini menjadi seorang guru yang penuh wibawa dan dihormati murid-muridnya di SMA N 1 Kalasan. Perjuangan hidup tersebut menyadarkan kita semua, betapa beruntungnya kita saat ini. Kewajiban kita cukup belajar, mencari ilmu sebanyak-banyaknya, tanpa harus bekerja keras membantu orangtua mencari uang.
Kedua guru tersebut membuat saya menjadi tertarik pada matematika, pelajaran yang dianggap menyeramkan bagi sebagian orang. Saya sendiri juga sempat takut dengan pelajaran matematika karena guru yang mengajar akan memarahi siswa apabila tidak bisa mengerjakan soal di papan tulis. Tindakan tersebut justru akan membuat mental sisiwa turun dan siswa tidak punya semangat dalam belajar serta siswa menjadi takut dan tidak menyukai pelajaran yang diajarkan guru tersebut. Saat diajari Bapak Maryono dan Bapak Pratomo yang tidak pernah memarahi siswa meskipun siswa tidak bisa mengerjakan soal dipapan tulis, memberikan materi pelajaran dengan santai tidak terburu-buru, pelajaran matematika menjadi pelajaran yang ringan dan sangat menyenangkan dan membuat saya ingin lebih banyak mempelajari matematika.
Sosok guru seperti Bapak Maryono dan Bapak Pratomo menunjukkan betapa bahagianya menjadi seorang guru. Hanya dibutuhkan kasih sayang dan semangat dalam mengajar murid-muridnya, tidak perlu memberikan bentakan yang keras pada murid- murid agar mereka mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan dan mengerti materi yang diberikan. Hanya dengan kasih sayang dan semangat pantang menyerah dalam mengajar akan membuat siswa merasa nyaman dengan guru tersebut dan menyukai pelajaran yang diberikan. Bila ada siswa yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah atau menyontek saat ulangan guru jangan memarahi siswa tersebut, tapi menyindirnya dengan kata-kata yang halus dan mengenai hati siswa tersebut maka siswa akan sadar bahwa guru tersebut sedang menegurnya.Meski berpenghasilan rendah tapi guru mempunyai jasa yang sangat besar. Jasa-jasanya tidak cukup dibalas dengan ucapan terimakasih tapi juga doa yang membawakan keselamatan untuk guru.
Bagi saya Bapak Maryono dan Bapak Pratomo tidak hanya mengajarkan matematika tapi mengajarkan saya kehidupan. Untuk menjadi orang yang sukses kita boleh melanggar peraturan yang telah ada asalkan tidak merugikan oranglain. Sebenarnya orangtua Bapak Maryono tidak menginginkan anak-anaknya berpendidikan tinggi, setelah dianggap dewasa mereka harus menikah tapi Bapak Maryono tidak mengikuti perintah orangtuanya. Menjadi orang sukses terkadang harus mengorbankan yang kita punya. Bapak Pratomo sendiri mengorbankan waktu bermainnya untuk belajar dan belajar. Jika kita tidak mau mengorbankan waktu kita maka kita harus pandai-pandai mengatur waktu. Waktu bermain kita gunakan untuk bermain, waktu belajar kita gunakan untuk belajar. Kita juga harus mau bekerja keras sejak dini untuk meraih impian kita dan harus bisa menerima keadaan, tidak menyalahkan orang lain dan Tuhan apabila  hidup kita tidak seperti yang kita inginkan.
Jika di Indonesia ada banyak guru seperti Bapak Maryono dan Bapak Pratomo tentu para siswa tidak akan merasa bosan dalam belajar karena mendapatkan semangat dan inspirasi yang kuat dari guru yang mengajar. Didukung dengan sifat guru yang  dekat dengan murid-muridnya membuat siswa tidak sabar dan menanti kehadiran guru tersebut di kelasnya dan memberikan mereka ilmu pengetahuan. Siswa juga tidak akan merasa pelajaran yang diberikan memberatkan isi kepala mereka tapi merasa pelajaran yang diberikan telah mengisi kepala mereka yang masih haus akan ilmu pengetahuan karena mereka menyadari betapa pentingnya ilmu tersebut untuk masa depan mereka dan menyadari bahwa belajar adalah pintu menuju kesuksesan.
Guru tidak hanya pahlawan yang berjuang membebaskan bangsa ini dari kebodohan tapi juga cahaya yang menyinari diri kita hingga kita membuka mata dan sadar betapa pentingnya ilmu pengetahuan untuk kelangsungan hidup kita, betapa mudahnya ilmu tersebut masuk ke tubuh kita, betapa enaknya kita hidup di jaman sekarang yang tidak perlu bekerja keras mencari uang karena ada orangtua yang mencarikannya, betapa bahagianya menjadi orang yang berguna untuk sesama, dan cahaya yang membuat kita berdiri saat kita jatuh dari jalan bebatuan menuju sumber pengetahuan. Itulah arti guru bagiku, guru yang menginspirasi hidupku dan memberi semangat dalam mencari ilmu.








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar